Blognya Orang GOBLOK

Blognya orang GOBLOk yang pengen pinter,hanya sebagai koleksi pribadi yang isinya di ambil dari berbagai sumber dan sebagai tempat belajar buat saya pribadi.

Thursday, September 16, 2010

Pahami Dispareunia & Cara Penanganannya

Apakah Anda pernah merasa sakit ketika bercinta? Rasa sakit saat bercinta bisa dikatakan normal jika tidak sampai mengganggu aktivitas bercinta. Namun,jangan sepelekan jika ternyata rasa sakit itu berlangsung lama bahkan di setiap kali Anda melakukan percintaan.Bisa jadi Anda mengalami dispareunia.

Dispareunia adalah sebuah kelalinan yang ditandai dengan timbulnya rasa sakit pada alat kelamin dan daerah sekitarnya pada saat bercinta.Dan hal ini dapat terjadi baik pada wanita maupun pria, namun kebanyakan dispareunia dialami oleh wanita.
 Penderita dispareunia perlu segera diterapi. Pasalnya jika dibiarkan terlalu lama dispareunia dapat berakibat pada bentuk-bentuk disfungsi seksual lainnya. Dispareunia pada wanita disebabkan karena tidak keluarnya lubrikan vagina (atau keluar tapi sedikit), yang terjadi karena kurangnya rangsangan dari pasangan ketika akan bercinta. Lendir yang keluar dari vagina memandakan bahwa yang bersangkutan mulai terangsang dan siap untuk melakukan aktivitas seksual.Lendir yang sedikit akan membuat wanita merasa sakit ketika pasangannya melakukan penetrasi. Pada wanita, dispareunia yang berkepanjangan dapat menyebabkan vaginismus sebagai mekanisme pertahanan agar tidak mengalami rasa sakit saat berhubungan.

Jika hal tersebut terjadi tentunya akan membuat Anda dan pasangan merasa tidak nyaman bahkan kapok untuk bercinta karena tersiksa oleh rasa sakit.Untuk mengatasi dispareunia bisa dilakukan dengan pendekatan psikologis,misalnya saja dengan memberikan konseling terapi kepada penderita dan pasangannya. Dengan demikian, hal-hal yang menghambat percintaan dapat segera teratasi dan sebaiknya perlu juga dibahas hal-hal yang berkaitan dengan teknik memberi rangsangan seksual kepada pasangan.

Selain pendekatan psikologis, terapi dispareunia juga bisa dilakukan dengan bantuan obat misalnya saja antibiotika, pemakaian minyak lubrikan ataupun terapi hormon yang membantu mengatasi kekurangan estrogen

Related Post



No comments:

Post a Comment